Diversifikasi dari hasil tambang dinilai penting untuk bisa mendorong surplus neraca dagang Indonesia dengan peningkatan dari sisi ekspor.
Hendri Saparini dari CORE Indonesia mengingatkan agar Indonesia tidak mengalami perlambatan ekspor karena meningkatnya kebutuhan impor untuk pasar domestik. Hal ini dapat mengganggu neraca dagang ke depannya jika nilai impor terus meningkat tanpa pertumbuhan yang seimbang dalam ekspor. Dia juga menekankan perlunya diversifikasi negara tujuan ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja.
Selain itu, Saparini juga menyebut bahwa investasi terkait hilirisasi telah memberikan kontribusi signifikan terhadap investasi total di Indonesia, terutama pada sektor tersier. Data menunjukkan bahwa investasi sektor tersier telah mencapai lebih dari Rp350 triliun pada kuartal III/2023, diikuti oleh sektor sekunder dengan Rp200 triliun, dan sektor primer dengan Rp50 triliun.
Namun, dia juga menyoroti perlunya kebijakan yang berkelanjutan dari pemerintah dalam menggencarkan hilirisasi, terutama dalam pengolahan tambang nikel menjadi baterai mobil listrik, untuk menarik minat investor dan memastikan keberlanjutan industri di Indonesia.
+ There are no comments
Add yours