Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait Bank Dunia atau World Bank yang mewanti-wanti defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melebar akibat adanya program makan siang gratis.
Airlangga menyebutkan bahwa Bank Dunia belum mengetahui program tersebut. Pemerintah pun tetap menargetkan defisit di bawah 3% dalam APBN tahun ini dan 2025, meskipun lebih lebar dari target awal APBN 2024 yang sebesar 2,29%.
Arilangga mengatakan “Bank Dunia belum tau programnya apa,” Kamis (29/2/2024).
Selain itu, turut dibahas pula terkait ketidakpastian fluktuasi harga energi dan pengaruh El Nino serta La Nina. Sebelumnya, Satu Kahkonen mengomentari terkait rencana pemerintah dalam menerapkan program makan siang gratis milik calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dirinya yang hadir di kantor Kemenko Perekonomian bersama Managing Director and World Bank Group Chief Financial Officer Anshula Kant serta Lead Economist for Indonesia and Timor-Leste Habib Rab, meminta pemerintah dengan segala kebijakan yang ada untuk tetap mematuhi batas atas defisit di angka 3%.
Airlangga mengatakan “Kami berharap Indonesia mematuhi batas defisit fiskal 3% dari PDB yang ditentukan dalam undang-undang, dan juga mempertahankan stabilitas makroekonomi dan stabilitas fiskal,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (27/2/2024).
+ There are no comments
Add yours