Bus listrik Trans Semanggi Suroboyo, moda transportasi bekas pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali resmi beroperasi lagi setelah berhenti setahun lebih. Bus ini berbasis Buy The Service (BTS), kerja sama antara DAMRI, PT INKA dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Bus listrik Trans Semanggi Suroboyo, yang dioperasikan oleh DAMRI, telah kembali beroperasi dengan rute tetap dari Terminal Purabaya-ITS-Kenjeran Park, via Middle East Ring Road (MERR) pada Minggu (25/2/2024) yang lalu. Sebelumnya, sebanyak 15 bus telah menjalani uji coba pada 22-24 Februari 2024, untuk memastikan kesiapan layanan.
Chrystian R. M. Pohan, Sekretaris Korporat DAMRI, menyampaikan bahwa operasional bus listrik ini diharapkan dapat membantu mengurangi polusi dan kecelakaan lalu lintas dengan mengajak masyarakat menggunakan angkutan umum. Bus ini menawarkan tarif yang sama seperti sebelumnya, dengan harga Rp6.200 untuk umum dan Rp2.000 untuk pelajar, mahasiswa, disabilitas, dan lansia, serta menerima pembayaran cashless via E-Money dan QRIS. “Pelanggan dapat melakukan transaksi dengan metode pembayaran cashless via E-Money dan QRIS,” tambahnya.
Rute bus listrik ini melintasi berbagai halte dari titik keberangkatan hingga tujuan, dengan jam operasional mulai dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB, melayani setiap hari dengan interval keberangkatan antar bus setiap 12 sampai 15 menit. Meskipun demikian, Yulianto, General Manager Perum Damri Surabaya, belum memberikan pernyataan terkait lama kontrak kerja sama DAMRI dengan Kemenhub dan PT INKA (Persero). Evaluasi terhadap kesepakatan tarif dalam kontrak kerja sama serta beberapa kendala teknis menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memperpanjang kontrak dan operasional bus listrik ini di masa mendatang.
+ There are no comments
Add yours