Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, meminta para pendukungnya tidak menghiraukan sosok Saipul yang ia sebut sebagai makelar. Tidak jelas siapa Saipul yang dimaksud oleh Cak Imin.
Dalam cuitannya, Cak Imin menyoroti kebiasaan Saipul yang sering menggunakan nama Nahdlatul Ulama (NU) untuk kepentingan pribadi. Dia juga mengajak para aktivis perubahan untuk tetap menjaga integritas suara dalam Pemilu 2024. Cuitannya berupa “Selamat pagi para pejuang perubahan .! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya saipul, mengatas namakan NU, padahal cuma makelar”.
Respons terhadap cuitan tersebut bervariasi di kalangan warganet, dengan beberapa mengaitkan Saipul dengan Sekretaris Jenderal NU, Saifullah Yusuf, sementara yang lain menghubungkannya dengan Saipul Jamil, yang merupakan bekas terpidana kasus pencabulan.
Hubungan antara Cak Imin dan PBNU telah merenggang sejak kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum. Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, pernah mengajak masyarakat untuk tidak mendukung calon presiden yang didukung oleh Abu Bakar Ba’asyir. Gus Ipul juga menyatakan bahwa PKB seharusnya kembali ke akar NU.
Perseteruan antara Cak Imin dan PBNU berdampak pada hasil suara paslon nomor 1 di Jawa Timur, yang menunjukkan Anies-Cak Imin hanya mendapat 16,1% suara, lebih rendah dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang meraih 18%. Data real count KPU menunjukkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka kemungkinan besar akan mendominasi Jawa Timur dengan 65,9% suara.
+ There are no comments
Add yours