Pasar pangan bergejolak menjelang Ramadan 2024, menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah dan masyarakat. Harga dan ketersediaan sejumlah makanan menjadi perhatian utama, terutama kenaikan harga beras premium.
Pada hari Sabtu, 17 Februari 2020, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan inspeksi cepat di pasar Tambahrejo, Surabaya. Hasilnya, meskipun pasokan relatif stabil, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang signifikan, bahkan melampaui harga eceran tertinggi (HET). Sidang yang dipimpin oleh KPPU bersama Badan Perlindungan Konsumen (BPKN), Bulog, dan lembaga terkait lainnya menyadari pentingnya mempertahankan stabilitas harga menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Harga beras yang meningkat saat ini disebabkan oleh distribusi yang lebih sedikit, kata Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Tidak seperti yang diantisipasi, dominasi pasar beras oleh sebagian kecil konglomerat memainkan peran penting. Menjelang bulan Ramadan, kesadaran akan pentingnya stabilitas harga pangan menjadi tantangan. Ini karena dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat.
Suyamto menjelaskan mengapa Bulog belum memiliki kendali atas pasar beras domestik. Karena itu, kewajiban menjalankan kewajiban layanan publik, juga dikenal sebagai PSO, untuk stabilisasi harga masih dominan.
+ There are no comments
Add yours