Pemerintah melalui Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional telah menetapkan daftar 30 komoditas utama untuk ekspor Indonesia, dengan pengecualian batubara dan minyak sawit mentah (CPO), yang akan diperluas ke 12 negara target.
Negara-negara tersebut meliputi Arab Saudi, Belanda, Brasil, Cile, Tiongkok, Filipina, India, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, Uni Emirat Arab, dan Vietnam. Sementara itu, daftar 30 komoditas ekspor utama yang telah ditetapkan mencakup ikan dan produk ikan, sarang burung walet, kelapa dan produk olahannya, kopi dan rempah-rempah olahan, bahan nabati dan margarin, kakao, makanan olahan, bungkil dan pakan ternak, semen, serta produk kimia.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengungkapkan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mengatasi perlambatan ekonomi di negara maju, dan fokus pada upaya memperluas akses pasar. Selain itu, pemerintah tengah mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global, khususnya dari negara seperti Jepang dan Inggris, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.
Jepang menjadi salah satu pasar utama bagi ekspor Indonesia, terutama untuk komoditas seperti batubara, komponen elektronik, nikel, dan produk otomotif. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, ekspor Indonesia ke Jepang berada di peringkat keempat dengan total mencapai US$18,8 miliar, sementara investasi langsung asing dari Jepang ke Indonesia pada tahun yang sama juga berada di peringkat keempat dengan total sebesar US$4,63 miliar.
Susiwijono menekankan bahwa meskipun perekonomian nasional menunjukkan ketahanan yang baik, pemerintah tetap waspada terhadap risiko ekonomi global dan telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
+ There are no comments
Add yours