India dan Indonesia sempat masuk dalam kategori “Fragile Five” dari Morgan Stanley. Namun, kini kedua negara menjadi tujuan favorit investor.
India atau Indonesia memiliki fundamental jangka pendek dan jangka panjang yang kuat. “Pertumbuhan didukung oleh reformasi positif selama 10 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Modi dan Presiden Jokowi,” ungkapnya
Adanya Fragile Five yang pertama yang mencakup Turki, Afrika Selatan, dan Brasil, pada negara-negara yang dianggap berisiko karena ketergantungan mereka pada investasi asing dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan.
Stephen Chang mengatakan bahwa Indonesia sangat disiplin dalam menjaga defisit fiskal di bawah ambang batas 3%, kecuali untuk beberapa tahun selama pandemi
“Bahkan dengan pemerintahan yang baru, kami yakin beberapa kebijakan ekonomi ini tetap akan terus berlanjut,” jelasnya.
Pemilihan umum di Indonesia pada 14 Februari 2024 sebelumnya dianggap sebagai risiko besar bagi investor, namun kini dianggap kurang mengkhawatirkan karena reformasi telah mengakar.
Meskipun Prabowo Subianto, yang menjadi kandidat terdepan menurut survei Bloomberg, menjanjikan makan siang gratis untuk 83 juta penerima manfaat dan mendukung peningkatan utang negara hingga 50% dari PDB, pasar tetap cemas terkait potensi pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang dianggap telah menstabilkan keuangan pemerintah.
+ There are no comments
Add yours