Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin melenyapkan Hamas dan mengevakuasi warga sipil Gaza dari Rafah, sebelum bulan Ramadan, atau paling lambat 10 Maret 2024. Netanyahu telah menugaskan kepada kabinet militernya untuk segera melakukan operasi tersebut di Rafah. Melansir TASS, Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan kepada Netanyahu bahwa militernya telah siap untuk melakukan operasi tersebut. Meski begitu, dia meminta pemerintah Israel untuk terlebih dahulu memutuskan rencana tindakan yang akan dilakukan, mengenai hal tersebut.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebelumnya memperingatkan rencana Israel untuk memperluas operasi militernya di Gaza hingga Rafah tersebut, karena menurutnya hal ini hanya akan memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina.
Sejauh ini, jumlah korban tewas akibat serangan besar-besaran militer Israel ke Kota Rafah telah meningkat menjadi 100 orang. Tercatat lebih dari 230 orang terluka, sebagian besar korban serangan di Rafah tersebut adalah perempuan dan anak-anak. Adapun dilaporkan bahwa pesawat Angkatan Udara Israel melakukan serangan yang ditargetkan ke Masjid Al-Huda dan Al-Rahma, tempat banyak pengungsi berada.
+ There are no comments
Add yours