Sebentar lagi pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT). Harapannya, sektor konsumsi akan melejit lantaran belanja masyarakat meningkat karena ada BLT. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan pemerintah akan menyalurkan BLT kepada 18,8 juta penduduk miskin dengan besaran nilai Rp200.000 per bulan. Menurutnya, bantuan ini akan diberikan selama tiga bulan, dari Januari hingga Maret 2024.
Airlangga menegaskan bantuan ini akan menggantikan program El-Nino. Dia menambahkan bantuan langsung tunai dengan judul mitigasi risiko pangan dalam tiga bulan ke depan. Namun, Airlangga mengungkapkan bantuan ini berbeda dari bantuan pangan yang diberikan selama ini kepada 22 keluarga penerima manfaat (KPM) karena bansos kali ini diberikan secara tunai.
BLT menjadi harapan sektor konsumsi akan kembali terungkit, pasalnya masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah akan lebih mengutamakan pembelian barang konsumsi dibandingkan kebutuhan lain. Dengan sektor konsumsi bisa terdampak positif, ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air tumbuh positif lantaran kontributor utama PDB merupakan konsumsi rumah tangga.
Menelisik lebih dalam, secara sektoral konsumsi memang akan diuntungkan. Lebih lanjut, ada beberapa emiten dari sektor ini yang potensi akan mendapat berkah lantaran barang/produk yang dijual-nya akan diserbu masyarakat pasca mendapatkan BLT. Beberapa emiten yang banyak menjual makanan dan minuman antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), beserta anak usahanya yang fokus menjual mie instant, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Emiten yang menjual makanan minuman lain seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Selain itu, ada emiten yang menjual beras seperti PT PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI).
Sektor retail juga akan diuntungkan, pasalnya untuk membeli kebutuhan primer tersebut, pintu pertama yang akan didatangi oleh masyarakat adalah toko kelontong terdekat, minimarket, hingga supermarket. Beberapa emiten ritel yang akan terdorong positif antara lain perusahaan pengelola Alfarmart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Kemudian, perusahaan pengelola department store Ramayana, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan pengelola supermarket hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
+ There are no comments
Add yours