Sebanyak 14 BUMN sakit yang saat ini direstrukturisasi oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mulai menunjukkan sejumlah kemajuan positif. Direktur Utama PPA Muhammad Teguh Wirahadikusumah menyampaikan bahwa holding BUMN Danareksa ini berkomitmen menyelesaikan mandat Surat Kuasa Khusus dari Menteri BUMN untuk melakukan restrukturisasi atas 21 BUMN Titip Kelola.
Dari 21 BUMN, sebanyak 7 perusahaan ditutup karena sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sesuai tujuan pendirian BUMN. Adapun, proses restrukturisasi 14 BUMN lainnya mulai menunjukkan sejumlah kemajuan positif. Sejak mendapatkan amanat pada akhir 2020, PPA telah melakukan kajian menyeluruh, mulai dari SDM dan organisasi, operasional, keuangan, hukum, serta kebijakan, dengan tujuan mendapatkan dan memperkuat model bisnis yang berkelanjutan pada masing-masing BUMN.
Teguh menuturkan tahapan restrukturisasi dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek, yakni hukum, sosial, bisnis, dan keuangan. Hal tersebut dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Di bidang teknologi informasi, PT INTI bertransformasi untuk memperkuat peran sebagai perusahaan teknologi dengan mendorong sistem integrator, manufaktur, dan digital agar mendukung pemenuhan kebutuhan pasar nasional terhadap produk dan layanan yang andal. PPA juga melakukan restrukturisasi dan penguatan bisnis Djakarta Lloyd dan VTP agar dapat menjadi bagian dari ekosistem logistik BUMN. Peran Djakarta Lloyd akan diperkuat sebagai penyedia jasa angkutan curah dengan revenue stream yang terdiversifikasi.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan memberikan penugasan tol laut kepada Djakarta Lloyd untuk mengoperasikan tujuh kapal pada 2024. Adapun VTP sedang melakukan pembenahan untuk memperkuat core business sebagai penyedia solusi rantai kegiatan logistik.
+ There are no comments
Add yours