Harga minyak mentah global diyakini akan berlipat ganda sebagai dampak perang Gaza. Serangan Israel yang membabi buta selama tiga bulan lebih di wilayah katong Palestina itu, telah membuat gangguan yang dipicu pemberontak Houthi di Yaman yang juga berdampak pada Selat Hormuz, laut pelayaran minyak.
Harga minyak mentah global diyakini akan berlipat ganda sebagai dampak perang Gaza. Serangan Israel yang membabi buta selama tiga bulan lebih di wilayah katong Palestina itu, telah membuat gangguan yang dipicu pemberontak Houthi di Yaman yang juga berdampak pada Selat Hormuz, laut pelayaran minyak. Kepala penelitian minyak Goldman Sachs, Daan Struyven mengatakan “Jika terjadi gangguan di Selat Hormuz selama sebulan, harga akan naik sebesar 20%,”. Ia menambahkan bahwa gangguan yang berkepanjangan di selat tersebut pada akhirnya dapat melipatgandakan harga minyak sangat signifikan.
Sebelumnya, meningkatnya serangan telah memaksa perusahaan pelayaran global untuk mengalihkan kapal dari Laut Merah di sekitar Tanjung Harapan, di ujung selatan Afrika. Serangan Houthi telah berlanjut selama berminggu-minggu, dan mengancam akan mengganggu aliran barang komersial melalui Laut Merah dan Terusan Suez, yang merupakan arteri penting bagi perdagangan antara Asia dan negara-negara Barat. Para militan telah meluncurkan rudal setidaknya dua lusin kali sejak 19 Desember sebagai tanggapan terhadap perang Israel-Hamas.
+ There are no comments
Add yours