Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menegaskan suku bunga besar kemungkinan akan dipangkas pada 2024 meskipun belum diketahui kapan hal tersebut terjadi.
“Dalam pembahasan prospek kebijakan, para peserta memandang suku bunga kebijakan kemungkinan berada pada atau mendekati puncak siklus pengetatan ini, meskipun mereka mencatat bahwa jalur kebijakan sebenarnya akan bergantung pada bagaimana perekonomian berkembang,” kata notulen tersebut.
Keputusan suku bunga The Fed sejak Maret 2022
Periode | Naik/turun | Suku bunga |
---|---|---|
13 Desember 2023 | 0 | 5.25-5.50% |
1-Nov-23 | 0 | 5.25-5.50% |
20-Sep-23 | 0 | 5.25% – 5.50% |
26 Juli 2023 | 25 | 5.25% – 5.50% |
16 Juni 2023 | 0 | 5.00% – 5.25% |
3 Mei 2023 | 25 | 5.00% – 5.25% |
22 Maret 2023 | 25 | 4.75% – 5.00% |
1 Februari 2023 | 25 | 4.50% – 4.75% |
14 Desember 2022 | 50 | 4.25% – 4.50% |
2-Nov-22 | 75 | 3.75% – 4.00% |
21-Sep-22 | 75 | 3.00% – 3.25% |
27 Juli 2022 | 75 | 2.25% – 2.50% |
16 Juni 2022 | 75 | 1.50% – 1.75% |
5 Mei 2022 | 50 | 0.75% – 1.00% |
17 Maret 2022 | 25 | 0.25% – 0.50% |
Para pejabat The Fed juga mencatat saat ini posisi inflasi AS (Consumer Price Index/CPI) terus melandai dari waktu ke waktu khususnya pada pertengahan 2022 yang sempat mencapai puncaknya yakni di angka 9,1% year on year/yoy. Mereka juga menyebutkan bahwa terjadi kemajuan dalam menyeimbangkan pasar tenaga kerja, meskipun hal ini juga masih dalam proses.
Tidak sampai di situ, inflasi belanja pribadi warga AS (Personal Consumption Expenditure/PCE) juga menunjukkan kemajuan dengan terus semakin mendekati angka 2%. Namun, dokumen tersebut juga mencatat bahwa kemajuan yang “tidak merata” di seluruh sektor, dengan energi dan barang-barang inti bergerak lebih rendah namun jasa-jasa inti masih bergerak lebih tinggi. Lebih lanjut, dokumen ‘dot plot’ yang dirilis setelah pertemuan tersebut menunjukkan bahwa para peserta memperkirakan akan terjadi pemotongan suku bunga dalam beberapa waktu mendatang.
Namun, risalah tersebut mencatat “tingkat ketidakpastian yang luar biasa tinggi” mengenai jalur kebijakan. Beberapa anggota mengatakan mungkin perlu untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat tinggi jika inflasi tidak bekerja sama, dan anggota lainnya mencatat potensi kenaikan tambahan tergantung pada bagaimana kondisi berkembang.
“Para peserta secara umum menekankan pentingnya mempertahankan pendekatan yang hati-hati dan bergantung pada data dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter dan menegaskan kembali bahwa kebijakan akan tetap berada pada posisi yang membatasi untuk beberapa waktu sampai inflasi jelas bergerak turun secara berkelanjutan menuju tujuan Komite,” demikian isi notulennya.
+ There are no comments
Add yours