Penggunaan energi semakin hari terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi dunia. Dampaknya emisi karbon yang dihasilkan pun terus meningkat dan suhu bumi semakin tinggi. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berupaya untuk mendukung pemerintah dan pelaku usaha dalam perjalanan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari produksi energi.
“Perjalanan pemanfaatan energi panas bumi telah kami mulai sejak tahun 1974, dengan ditemukannya 70 wilayah panas bumi di Indonesia. Sebagai kelanjutan dari upaya untuk menghasilkan energi yang bersih dan ramah lingkungan, pada tahun 2006 PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) didirikan dan sampai sekarang berkontribusi kepada 80% kapasitas energi panas bumi terpasang di Indonesia,” ungkap manajemen perseroan dikutip dari laman resmi, PGE, Kamis (28/12/2023).
PGEO berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan sumber daya panas bumi yang ada dengan menganut prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Saat ini PGE telah memasok listrik ke lebih dari 2 juta rumah di Indonesia dengan potensi pengurangan emisi mencapai 9,7 juta tCO2 per tahun. Di sisi lain, PGEO juga meyakini masyarakat yang tangguh adalah bagian penting dari upaya transisi menuju energi masa depan yang lebih hijau.
“Kami meyakini bahwa aksi iklim adalah tentang bagaimana perusahaan dan masyarakat memiliki visi yang sama dan bahu-membahu untuk mengambil bagian dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan di saat yang sama, membangun dan memperkuat kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelas Manajemen
Untuk mencapai hal itu, PGEO menyusun Perencanaan Strategis Program Community Development melalui 5 pilar, yakni, Peningkatan Kualitas Pendidikan, Peningkatan Kualitas Kesehatan, Peduli Lingkungan, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, dan Infrastruktur dan Sosial.
Adapun program-program yang sudah dijalankan seperti:
1. PGE Area Kamojang – NENG ELIE (Nurturing The Environment Trough Kamojang Green Living Ecosystem):
PGE mengembangkan ekosistem kehidupan berkelanjutan di masyarakat. Berbagai kegiatan sebagai bagian dari ekosistem tersebut diantaranya Rangers App, Ibun Mall, Sinyal Kita, Beyond Sehati, dan Geothermal Coffee. Masyarakat merasakan manfaat langsung dari gaya hidup berkelanjutan seperti pemakaian motor listrik, konversi sampah menjadi layanan ojek online dan layanan internet, layanan kesehatan untuk balita, lansia dan anak istimewa/berkebutuhan khusus.
2. PGE Area Ulubelu – Eloc Berseri (Empowering Local Communities to Strengthening Ulubelu’s Sustainable Forestry)
Kegiatan yang dikembangkan meliputi Kelompok Usaha Bersama Ulubelu Lestari (Kuberseri), Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Margo Rukun Bestari, dan Emergency Response Group Millenial (ERMi). Melalui program ini masyarakat menjadi lebih berdaya serta mampu melestarikan hutan di sekitar mereka.
3. PGE Area Lahendong – Mapalus Tumompaso
Mapalus Tumompaso adalah Program kemandirian ekonomi terintegrasi dengan memaksimalkan potensi lokal di sekitar area pengembangan masyarakat PGE Area Lahendong.
+ There are no comments
Add yours