Tanah Abang Mulai Redup, Lihat Penyebabnya

Tanah Abang pernah menjadi pusat perbelanjaan terbesar se-Asia, utamanya untuk kategori fesyen. Namun, popularitas sentra tersebut belakangan redup lantaran kencangnya persaingan dengan e-commerce.

Penelusuran CNBC Indonesia Research beberapa saat lalu menemukan beberapa fakta yang terjadi di pasar Tanah Abang pasca Tiktop Shop tutup. Saat ini, layanan e-commerce di dalam aplikasi media sosial TikTok itu sudah kembali beroperasi dengan menggandeng Tokopedia.

CNBC Indonesia Research mulai dari lantai pertama Blok A, masuk dari pintu utama terpantau sejumlah pengunjung cukup banyak, hilir mudik membawa belanjaan dan beberapa terlihat keluar sembari menunggu kendaraan.

Namun, setelah memutari lantai pertama dari Blok A, B, hingga C keramaian pengunjung lebih terasa di pintu masuk, semakin masuk ke dalam masih terlihat lenggang, begitu pula dengan lantai bawah, kemudian lantai dua, tiga, empat, dan lima.

Jam ramai pengunjung terpantau sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB, kemudian mulai pukul 13.00 WIB sudah terlihat mulai ada beberapa toko yang sudah tutup.

Pedagang Tanah Abang Ikut Masuk E-commerce

Menelusuri beberapa toko di Tanah Abang juga mayoritas sudah memiliki akun e-commerce dan sosial media seperti Shopee, Tokopedia, Instagram, Tiktok, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penjual di Tanah Abang walau sempat santer terdengar ingin menutup e-commerce pada faktanya mereka mengikuti perkembangan dan ikutan jualan secara online.

Persaingan E-commerce Tak Sehat, Margin Tipis

CNBC Indonesia Research menanyakan harga pada berbagai jenis baju yang kami nilai mirip dengan yang ada di beberapa e-commerce. Temuan menunjukkan bahwa kebanyakan di Tanah Abang memberikan harga murah untuk pembelian grosir, tetapi harga murah tersebut masih saja ada yang lebih murah dijual di e-commerce.

Contoh saja, ada kebaya brokat dan rok batik yang dijual Rp160.000 per setelnya, kemudian akan diberi diskon jadi Rp145.000 kalau mau beli minimal tiga. Ternyata setelah menelisik di e-commerce dengan model sama ada yang dijual Rp130.000 bahkan lebih murah.

Lainnya, ada rok plisket yang dihargai Rp20.000 untuk pembelian minimal 6 pcs di Tanah Abang, tetapi di e-commerce banyak yang menjual di bawah harga tersebut dan boleh beli mulai dari 1 pcs saja.

Konsumen cenderung sensitif dengan harga, jadi tak heran jika pilihan pertama akan jatuh pada beli online, karena memang lebih murah, kemudian sering ada diskon ongkos kirim, dan juga lebih fleksibel.

Marak Pungli di Parkiran Tanah Abang

Masalah berikutnya yang membuat sepi ternyata juga datang dari parkir yang kabarnya banyak pungutan liat (liar) oleh berbagai oknum, CNBC Indonesia mengumpulkan beberapa curhatan netizen di berbagai platform media sosial yang menyatakan harga parkir tak masuk akal, mobil bisa sampai 50ribu, motor 20ribu, dan lain-lain.

Salah satu akun bernama milestone xoxo di TikTok mengatakan “di Tanah Abang parkir diluar 50ribu, tiap belokan pak ogah wajib 2 ribu, kalo gak dibaret, kalo parkir di dalam, udah ada tiket, masih bayar parkir manual 20ribu”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours