Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang target realisasi investasi yang cukup tinggi pada 2024. Targetnya sebesar Rp 1.650 triliun, naik dari target 2023 sebesar Rp 1.400 triliun.
Namun, target itu jauh di atas Rencana Strategis (Renstra) BKPM 2020-2024. Dalam Renstra yang disusun tiap lima tahunan oleh Kementerian Investasi/BKPM, target investasi 2023 hanya sebesar Rp 1.099,8 triliun, dan pada 2024 menjadi Rp 1.239,3 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku optimis target tahun ini akan segera terealisasi. Pasalnya, realisasi investasi per kuartal III-2023 telah mencapai Rp 1.053,1 triliun, atau 95,7% dari target renstra dan 75,2% dari target Presiden Joko Widodo.
Dari total realisasi investasi per kuartal III-2023, memang porsi PMA yang masuk mendominasi dengan nilai mencapai Rp 559,6 triliun atau setara 53,1% dari total realisasi investasi, sedangkan PMDN senilai Rp 493,5 triliun atau 46,9%.
Permasalahan yang mengganggu arus investasi khususnya FDI itu kata Bahlil mulai dari Perang Ukraina dan Rusia yang belum berakhir, ditambah perpecahan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, antara Israel dan Palestina. Di sisi lain, Indonesia betul-betul memasuki tahun politik pada 2024.
Terkait strategi investasi 2024 itu sendiri, pemerintah akan menggelar acara Outlook Perekonomian Indonesia 2024 akhir pekan ini, Jumat (22/12/2023). Agenda penghujung tahun itu digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan dihadiri Presiden Joko Widodo beserta jajaran menteri ekonominya. Para pakar dan ahli di bidang ekonomi pun turut dihadirkan.
Ada banyak hal yang akan dibahas dalam acara tersebut, mulai dari proyeksi ekonomi global dan domestik tahun depan, investasi, strategi kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, hingga sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global.
+ There are no comments
Add yours