Marak Warga RI Makan Tabungan, Ini Penyebabnya

Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan bahwa tren masyarakat kelas menengah bawah makan tabungan terus terjadi sejak bulan April 2023. Sementara itu, jumlah tabungan terus mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2022. Bank Mandiri melihat bahwa fenomena ini terjadi karena adanya akumulasi tabungan utamanya kelas menengah bawah, yang cukup tinggi di tahun 2022 akibat terjadinya pandemi dan pembatasan sosial. Masyarakat pun mulai menarik tabungannya di tahun 2023.

Yudo di Macroeconomic mengatakan, “Kalau kita lihat spending atau pun tabungan di kelas menengah dan atas itu masih relatif stabil, dan spending kelompok menengah atas proporsinya sekitar 86%, jadi cukup besar. Jadi isunya lebih ke arah distribusi yang memang konsumsi masyarakat menengah bawah akan terdampak karena memang savingnya sudah mulai berkurang,”.

Menurut Yudo, dampak makan tabungan ini dampaknya cukup terbatas pada konsumsi secara umum karena sumbangan masyarakat kelas menengah bawah terhadap total konsumsi relatif kecil. memasuki awal Desember, MSI mencatatkan angka 188,2, menunjukkan bahwa belanja masyarakat 88,2% lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020). 

Secara kelompok pendapatan, belanja masyarakat dari kelompok terbawah-konsumen dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta-mulai menunjukkan perlambatan. Secara bulanan, belanja masyarakat kelompok terbawah di November sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Oktober 2023. Di sisi lain penurunan tingkat tabungan kelompok ini, yang sejak Mei terus tergerus, mulai melandai. Hal ini menunjukkan bahwa berkurangnya tabungan masyarakat kelompok bawah mulai berdampak pada belanja mereka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours