Mantan Menteri Keuangan yang juga merupakan ekonom senior Indonesia Chatib Basri membagikan pandangannya perihal visi misi para calon presiden (capres) yang akan bertaruh dalam Pilpres 2024. Seperti diketahui, para capres menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, yakni 6-7%, jika terpilih memimpin Indonesia kelak. Hal ini sesuai dengan target Indonesia menjadi negara maju 2045.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menegaskan Indonesia membutuhkan pertumbuhan 6%-7% untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap dan menjadi negara maju sebelum 100 tahun kemerdekaan pada 2045.
Chatib menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih terbebani dengan incremental capital output ratio (ICOR) yang tinggi, yakni tambahan investasi yang dibutuhkan untuk 1% pertumbuhan ekonomi terlalu tinggi. Pertumbuhan ekonomi RI pun kini stagnan di level kisaran 5%.
“Jadi, jika kita ingin tumbuh 6 sampai dengan 7 persen, maka kita membutuhkan investasi terhadap PDB antara 41% sampai dengan 47%. Atau di dalam nominal, jika PDB harga berlaku kita adalah Rp 19.500 triliun, kita membutuhkan tambahan investasi sebesar Rp 780 triliun jika ingin tumbuh 6%, atau Rp 1.950 triliun jika ingin tumbuh 7%,” tegas Chatib.
Dengan kebutuhan investasi yang besar antara Rp 780 triliun – Rp 1.950 triliun untuk menaikkan 1%-2% pertumbuhan ekonomi sebelum 2045, Chatib menyatakan Indonesia juga dihadapkan dengan rendahnya tabungan domestik bruto terhadap PDB.
“Persoalannya adalah tabungan domestik kita saat ini, rasio dari tabungan domestik bruto terhadap PDB kita itu adalah 37%. Di sini ada gap di mana tabungan kita, tabungan domestik kita lebih kecil dari kadar kebutuhan pembiayaan investasi,” ucapnya.
+ There are no comments
Add yours