Ancaman pencurian data-data keuangan melalui QR Code tengah meningkat di level global. Bank Indonesia pun telah memperkuat keamanan sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di dalam negeri sejak diluncurkan pada 2019. Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Fitria Irmi Triswati mengatakan “Pesan saya satu, kalau QR di Indonesia sendiri sudah standar internasional, jadi keamanannya istilahnya tidak terbobol,”
Menurut Fitria, masyarakat juga harus jeli dalam bertransaksi menggunakan QRIS supaya tidak terkena penipuan. Misalnya, saat transaksi pembayaran menggunakan QRIS, harus dipastikan kembali nama atau identitas yang tertera dalam sistem QRIS sesuai dengan pembayaran yang dituju.
Awal tahun ini perusahaan energi besar AS telah menjadi target penipuan kode QR. Analis keamanan memperingatkan bahwa quishing sedang mengalami peningkatan. Quishing adalah penggabungan kode QR dan phishing, di mana pelaku kejahatan “memancing” untuk mendapatkan informasi pribadi dan detail pribadi. Saat ini kita sudah familiar dengan kode QR, kotak kotak hitam-putih yang berfungsi sebagai semacam hieroglif yang dapat diterjemahkan oleh kamera HP atau perangkat lain.
Ditambah lagi, kode QR bisa dibuat oleh siapa saja dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Karena itu sangat mudah bagi para hacker membuat kode QR yang mengarah ke situs web untuk tujuan jahat. Sama seperti phishing, quishing juga akan mengelabuhi seseorang agar mengunduh sesuatu yang membahayakan keamanan akun atau perangkat.
+ There are no comments
Add yours