Arus dana asing masih mengalir deras ke pasar Tanah Air pada pekan lalu. Hal ini semakin memperpanjang capital inflow selama empat pekan beruntun khususnya di Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 4 – 7 Desember 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,10 triliun (beli neto Rp1,14 triliun di pasar SBN, jual neto Rp0,84 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,81 triliun di SRBI). Derasnya dana asing masuk ke dalam negeri tak lepas dari pandangan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mulai mengarah ke dovish.
Sebelumnya, suku bunga AS yang terus dinaikkan pada akhirnya telah membuat inflasi AS terus melandai secara tahunan. Inflasi pada Oktober 2023 tercatat 3,2% secara year on year (yoy) pada atau lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.
Kendati pasar tenaga kerja sudah mulai melandai, namun Fitch menilai kondisi pasar tenaga kerja AS masih belum sepenuhnya dingin. Ketatnya pasar tenaga kerja AS dinilai masih mengkhawatirkan dan ketakutan inflasi sulit ditekan masih ada.
Dengan latar belakang pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan, Fitch memperkirakan satu kali lagi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Januari 2024. The Fed kemudian diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingga bulan Juli dan kemudian menurunkan sebesar 100 basis poin (bps) pada akhir tahun menjadi 4,75%.
+ There are no comments
Add yours