Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan menyebut bakal ada tambahan pelabuhan baru untuk bursa CPO. Saat ini, kata dia, kontrak di Bursa CPO yang telah beroperasi sejak pertengahan 2023 lalu ini baru hanya tersedia di Belawan dan Dumai. Ke depan, katanya, bakal ada tambahan kontrak baru. Sebagai informasi, kontrak Bursa CPO Indonesia ini memang dibedakan jenisnya berdasarkan pelabuhannya.
“Bursa CPO sudah diajukan ke Bappebti tambahan 15 pelabuhan termasuk Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Sumatra juga ditambahin karena Sumatra bukan cuma Dumai dan Belawan, ada di Palembang juga,” katanya di Pertemuan Nasional Petani Sawit APKASINDO Kamis (7/12/2023).
Hingga kini kontrak bursa fisik hanya di dua pelabuhan, artinya transaksi secara fisik pembentuk harga baru ada di dua pelabuhan, yakni di Dumai dan Belawan. Setelah diangkat menjadi Plt Bappebti, Kasan pun mendorong kesiapan CPO yang ada di kepulauan lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua untuk juga menjalin kontrak.
Hadirnya Bursa CPO di dalam negeri ini untuk menjadi acuan bagi perdagangan kelapa sawit di dalam negeri. Berbeda dengan CPO di Rotterdam yang tidak menghadirkan bentuk fisik CPO dan hanya memperjualkan kontrak dalam bentuk dokumen, bursa CPO menghadirkan perdagangan fisik.
“Kita yakin bursa Malaysia, bursa Rotterdam tidak ada fisiknya, semua bursa itu berjangka kontrak, itu yang kita pahami, karena itu kita membentuk bursa fisik komoditi, salah satunya CPO ini udah diluncurkan Oktober lalu, termasuk peraturan dan memberi persetujuan ICDX sebagai bursa penyelenggara,” kata Kasan.
+ There are no comments
Add yours