Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendorong pemerintah Indonesia untuk serius dalam mengembangkan produksi bioetanol khususnya yang dihasilkan dari tebu melalui tetes tebu atau molase.
Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen mengatakan, saat ini produksi bioetanol untuk kebutuhan campuran BBM di Tanah Air tidak begitu besar. Yang mana hingga saat ini produksi bioetanol baru mencapai 40 ribu kiloliter (kl) per tahun.
“Oleh sebab itu, mestinya kita harus serius. Serius mengerjakan ini agar kita betul-betul bisa mencapai green energy pada tahun tertentu yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan tidak hanya menggunakan produk samping dari tebu ini. Jadi ini molase ini kan produk samping saja kita harus serius bahwa tebu ini bisa digunakan,” jelas Soemitri dalam program Energy Corner, Jumat (8/12/2023).
Lagipula, tambah Soemitro, proses pengolahan tebu menjadi bioetanol tidak akan mengganggu proses pengolahan tebu menjadi gula untuk pangan. Dia mengatakan hal itu lantaran bioetanol hanya memanfaatkan produk samping dari tebu yakni tetes tebu atau molase. Dengan begitu, dia mengatakan Indonesia harus serius dalam memenuhi kebutuhan bioetanol di dalam negeri. “Bisa juga kita menggunakan molasenya atau bisa menggunakan juga langsung tebunya. Nah manakala untuk kebutuhan gula kita ini sudah terpenuhi untuk memenuhi kesana,” tandasnya.
+ There are no comments
Add yours