Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Wells Fargo akan melakukan pengurangan karyawan. CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan pada hari Selasa waktu setempat bahwa proses pemutusan hubungan kerja dan pergantian staf berarti perusahaan kemungkinan akan membukukan biaya pesangon yang besar pada kuartal keempat.
Scharf mengatakan kepada investor di konferensi Goldman Sachs di New York “Kami memperkirakan pesangon sebesar US$750 juta (Rp11,61 triliun) hingga mendekati satu miliar dolar (Rp15,48 triliun) pada kuartal keempat yang tidak kami antisipasi, [biaya ini timbul] karena kami ingin terus fokus pada efisiensi,”. Biaya tersebut merupakan biaya PHK pekerja yang diperkirakan akan dilakukan Wells Fargo tahun depan, menurut juru bicara bank.
Industri perbankan AS telah mengurangi lapangan kerja dalam satu tahun terakhir karena menghadapi kenaikan biaya pendanaan, kemerosotan transaksi di Wall Street yang berkepanjangan, dan kekhawatiran atas kerugian pinjaman. Adapun Wells Fargo, bank terbesar keempat di AS berdasarkan aset, menjadi salah satu bank AS yang paling aktif dalam melakukan PHK pada tahun ini. Sebagian besar pengurangannya dilakukan pada sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Bank tersebut telah memangkas sekitar 11,300 pekerjaan sejauh ini pada tahun 2023, atau 4,7% dari tenaga kerjanya. Per September, jumlah karyawannya tersisa 227,363.
+ There are no comments
Add yours