Pasar keuangan Tanah Air pada perdagangan Selasa (28/11/2023) kemarin kompak positif, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah ditutup menguat, sedangkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) mulai melandai.
Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 2,83%. Selain infrastruktur, sektor bahan baku juga menjadi penopang IHSG yakni sebesar 1,57%.Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) meski jumlahnya cenderung terpangkas yakni mencapai Rp 43,72 miliar di pasar reguler pada perdagangan kemarin. Namun di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 175,63 miliar.
Sedangkan untuk mata uang rupiah pada perdagangan kemarin juga kembali ditutup menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di posisi Rp 15,490/US$ di pasar spot, menguat 0,39% di hadapan dolar AS.Di Asia-Pasifik, rupiah menjadi runner up, di mana baht Thailand menjuarai dengan menguat 0,4%. Hanya dolar Hong Kong yang melemah dihadapan dolar AS kemarin.
Menurut data Bank Indonesia (BI), pada transaksi periode 20 – 23 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 7,03 triliun (beli neto Rp 1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 5,13 triliun di SRBI).Sementara pada pekan ketiga November 2023, capital inflow pun terjadi dari asing dengan total Rp 7,33 triliun.
+ There are no comments
Add yours