PT PLN (Persero) menyabet lima penghargaan bergengsi dari 12 kategori dalam ajang Power & Energy Awards 2023 yang digelar Enlit Asia. Capaian perdana dalam tiga tahun penyelenggaraan acara tersebut diraih berkat navigasi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang juga dianugerahi penghargaan dengan kategori “Male Executive of the Year” dalam ajang yang sama. Penghargaan yang diraih PLN, meliputi Power Utility of the Year, Innovation of the Year untuk aplikasi PLN Mobile, Renewable Energy & Sustainability Project of the Year untuk Proyek PLTS Terapung Cirata, dan ASEAN Electrification Project of the Year untuk elektrifikasi Kalimantan.
Portofolio Director of Energy for Clarion Events Asia, Simon Hoare menjelaskan Enlit Asia berupaya untuk melibatkan berbagai pihak, mengedukasi dan memajukan transisi energi di Asia. Simon juga menjelaskan ajang ini merupakan pengakuan terhadap para pihak yang berkomitmen dalam transisi energi di kawasan Asia. Adapun para pemenang ditentukan secara objektif oleh 34 dewan juri yang berlatar belakang sebagai profesional, pakar, serta akademisi lintas negara.
“Penghargaan ini menjadi tolok ukur sekaligus pengakuan kepada masyarakat dan dunia usaha yang telah melampaui batas dalam mendorong kemajuan sektor ketenagalistrikan dan energi di Asia,” jelas Simon.
Diketahui, pada dua tahun penyelenggaraan Power Energy Awards sebelumnya, para pemenang didominasi oleh Tenaga National Berhad (TNB) asal Malaysia, SP Group asal Singapura dan Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) asal Thailand. Sedangkan pada gelaran Power & Energy Awards kali ini, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo unggul pada kategori “Male Executive of the Year” melampaui nominasi eksekutif dari perusahaan lainnya, yaitu Korea Southern Power (KOSPO) asal Korea Selatan dan HDF Energy asal Prancis.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengucapkan terima kasih atas penghargaan dari Enlit Asia. Menurutnya, penghargaan ini buah dari upaya transformasi PLN dalam menjawab tantangan global.Menurut dia, transformasi PLN dalam tiga tahun terakhir telah mengubah perusahaan dari semula backward looking menjadi forward looking. Dengan kata lain, proses bisnis PLN yang dulunya manual berubah menjadi digital secara end to end dari sisi pembangkitan, transmisi, dan distribusi dalam mendukung upaya transisi energi.
“Saat ini kita menghadapi tantangan yang sama, yaitu perubahan iklim. Untuk itu, kami membangun perencanaan kelistrikan yang ramah lingkungan dalam sejarah. Kami telah membangun strategi yang lebih agresif dalam mempercepat penggunaan energi baru terbarukan,” kata Darmawan.
+ There are no comments
Add yours