Harga batu bara melanjutkan penguatan, semakin mendekati level psikologis US$130 per ton. Menguatnya harga batu bara menghapus tren penurunannya ke level terendah tahun ini yang terjadi pada 6 November lalu. Kenaikan harga ditopang oleh adanya kepastian jaminan pembayaran di China, permintaan India untuk mencukupi pembangkit listrik, dan Rusia yang masih gencar berinvestasi di sektor batu bara pada 2024 sebagai indikasi potensi tingginya permintaan.Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup di posisi US$ 127 per ton atau melonjak 0,95% pada perdagangan Rabu (22/11/2023). Penguatan ini memperpanjang tren positif harga batu bara yang juga menguat 1,45% pada perdagangan hari sebelumnya.Penguatan harga terjadi seiring dengan kabar terbaru dari China sebagai importir terbesar dunia yang mendapat jaminan pembayaran untuk pembangkit batu bara nya yang telah terpasang pada 2024.
Melansir Gas to Power Journal, Fitch Rating yakin kebijakan ini akan mengkompensasi hilangnya pendapatan pembangkit listrik tenaga batu bara karena jam penggunaan yang lebih rendah akibat meningkatnya instalasi energi terbarukan.Kebijakan ini diperkirakan analis dapat membuat pembangkit listrik tenaga gas menjadi kurang menarik. Salah satu faktornya disebabkan oleh ongkos pembangkit berbasis batu bara yang relatif lebih murah dibanding gas.Sentimen ini diperkirakan mendorong permintaan dari China masih dapat aktif menggunakan batu bara, di tengah komitmen dunia yang mulai bertransisi menuju emisi nol.Masih di Asia, analis memperkirakan akan adanya pertumbuhan volume produksi dari Coal India Ltd sebagai perusahaan batu bara terbesar di negara konsumen batu bara terbesar ke-2 dunia.Melansir Money Control, Kebijakan peningkatan volume produksi Coal India Ltd ke depan dilakukan untuk memastikan pembangkit pembangkit listrik di seluruh negeri menerima pasokan batubara yang cukup.Tingginya kebutuhan batu bara India mendorong permintaan impor yang juga cukup besar. Sebagai informasi, India merupakan importir batu bara terbesar dari Indonesia. Data menunjukkan India mengimpor batu bara sebanyak 28,8 juta ton sepanjang 2023 hingga Oktober.Tingginya permintaan India dari Indonesia disebabkan oleh pembangkit listrik India yang menggunakan campuran batu bara dengan kalori yang cocok dengan karakteristik Indonesia. Bahkan, impor batu bara India dari Indonesia pada Oktober hampir mencapai dua kali lipat dari China.Selain itu, Rusia sebagai salah satu negara eksportir batu bara juga mengalami peningkatan investasi untuk pengembangan ke depan. Investasi di sektor batubara Rusia dapat meningkat 17,7% menjadi 277 miliar rubel (US$3 miliar) pada akhir tahun 2023.Melansir Azer News, produksi batubara Rusia diperkirakan mencapai 440 juta ton pada 2023, sementara ekspor diproyeksikan sebesar 221 juta ton.
+ There are no comments
Add yours