SAHAM TECH ‘GENDONG’ WALL STREET, FASE BULLISH NEW ECONOMY?

Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka kompak di zona hijau pada perdagangan Senin (20/11/2023), seiring era suku bunga tinggi yang akan berakhir sebagai indikator saham berisiko tinggi atau yang kerap disebut new economy melesat.Dow Jones dibuka menguat 0,19% di posisi 35.013,87, sementara S&P 500 naik 0,29% di posisi 4.526,93, begitu juga dengan Nasdaq terapresiasi 0,62% di posisi 14.212,74.Saham Microsoft naik hampir 2%, mengangkat kenaikan indeks Dow, setelah CEO Satya Nadella mengatakan mantan kepala OpenAi Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI baru.Sektor energi dan teknologi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 0,8% dan 0,7%.Sebagai informasi, pasar AS akan tutup pada hari Kamis karena libur Thanksgiving. Selain itu, perdagangan Jumat juga akan dipersingkat. Perdagangan di sekitar liburan Thanksgiving telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders’ Almanac.Meskipun perdagangan pekan ini singkat, terdapat beberapa katalis utama untuk pasar ke depan. Nvidia melaporkan pendapatannya pada hari Selasa. Produsen chip ini menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik tahun ini, naik lebih dari 200%.Wall Street menunjukkan kinerja mingguan yang unggul. S&P 500 ditutup minggu lalu lebih tinggi sebesar 2,2% dan Dow meningkat 1,9%, menandai tiga minggu berturut-turut pertama untuk indeks sejak Juli. Nasdaq mengakhiri pekan ini lebih tinggi sebesar 2,4%, mencatat minggu terbaik sejak Juni.Kenaikan pasar tetap antusias hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu, menghilangkan kekhawatiran investor terhadap harga yang melambung dan memberikan indikasi harapan bahwa Federal Reserve dapat berhenti menaikkan suku bunga.”Kami tetap positif terhadap ekuitas dan memperkirakan perluasan reli yang baru-baru ini dialami karena perekonomian AS terus melakukan ekspansi ekonomi yang berkelanjutan meskipun dengan kecepatan yang moderat,” tulis John Stoltzfus, kepala strategi investasi di Oppenheimer.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours