GOTO & BUKA CS DAPAT GAS EKSTRA, PANTES HARGANYA MELESAT

Saham emiten teknologi RI ikut tertular euforia pasar saham global seiring mendinginnya inflasi di Amerika Serikat (AS) yang membuat pasar percaya diri soal pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Federal Reserve (The Fed). Ini menambah sentimen positif sebelumnya.Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,40% ke 6.958,20 pada Rabu (15/11/2023). Dari sektoral, 10 dari 11 indeks ditutup menguat. Indeks teknologi (IDXTECHNO) menjadi salah satu yang mengalami kenaikan tertinggi, yakni 2,47%.Dari indeks tersebut, saham emiten e-commerce dan jasa ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak 6,17% ke Rp86 per saham. Dengan ini, saham GOTO menghijau selama empat hari beruntun membuat kenaikan sepekan menjadi 13,16%.Saham tech lainnya, DIVA terbang 24,51%, emiten Grup Emtek EMTK melesat 7,41%, AWAN dan DMMX terapresiasi 4,32% dan 4,20%. Saham AXIO dan BUKA juga masing-masing terapresiasi 3,85% dan 1,90%.Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak ditutup menguat pada perdagangan Rabu (15/11/2023) atau Kamis dini hari waktu Indonesia setelah dua data penting AS rilis dengan memberikan kabar baik bagi para pelaku pasar.Dow Jones ditutup terapresiasi 0,47% di level 34.991,21, S&P 500 naik 0,16% di level 4.502,88, dan Nasdaq menguat 0,07% di level 14.103,84.Wall Street kompak menghijau karena data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan mendukung pandangan bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed)mungkin tidak akan menaikkan suku bunga.Inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin untuk melawan inflasi yang tinggi.Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed tahun depan juga bergeser mengikuti data yang dirilis hari ini. Suku bunga berjangka AS pada Selasa memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 65% pada Mei 2024, dibandingkan dengan 34% pada hari Senin, menurut alat FedWatch CME.Kabar dari AS di atas menjadi tenaga tambahan untuk saham-saham teknologi RI, setidaknya dalam jangka pendek, usai adanya kabar media sosial asal China TikTok yang tengah menjajaki kerja sama dengan pemain besar e-commerce RI menjadi perbincangan di pasar.Dilaporkan oleh Reuters, Senin (13/11), TikTok disebut telah mengadakan pembicaraan dengan perusahaan e-commerce Indonesia tentang kemungkinan kemitraan, sebulan setelah pemerintah melarang belanja online di platform media sosial.Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, dikutip Reuters, TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk unit e-commerce GOTO, Bukalapak (BUKA) dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli.Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok,” katanya dalam sebuah wawancara, mengutip apa yang dikatakan oleh para eksekutif perusahaan tersebut kepadanya, dikutip dari Reuters.Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan larangan tersebut pada awal bulan lalu, yang bertujuan untuk melindungi pedagang kecil (UMKM) dan memastikan perlindungan data pengguna.Hal ini merupakan pukulan telak bagi TikTok yang terpaksa menutup layanan e-commerce TikTok Shop. TikTok sendiri memiliki 125 juta pengguna di Indonesia.Bisa dibilang, kembalinya unit e-commerce TikTok ke pasar Indonesia bisa menjadi kabar baik bagi perusahaan yang terpilih sebagai partnernya. Tentu, secara bersamaan, kerja sama dengan pemain utama juga akan mempermudah TikTok.Menurut laporan Reuters, hingga menghentikan operasinya, TikTok Shop mengirimkan sekitar 3 juta paket setiap hari di Indonesia.Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh sekitar US$160 miliar pada 2030 dari $62 miliar pada tahun ini, menurut laporan ekonomi internet Asia Tenggara Google, investor negara Singapura Temasek Holdings, dan konsultan Bain & Co.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours