Batu Bara Menguat, Indonesia Sumbang Lebih Dari 50% Ekspor Batu Bara

Harga komoditas batu bara terus menguat selama tiga hari berturut-turut. Sementara itu, harga crude palm oil (CPO) justru mengalami penurunan.  Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember 2023 menguat 1,18% atau 1,50 poin ke level US$128,75 per metrik ton pada Kamis (9/11). Kemudian, batu bara ICE Newcastle kontrak November 2023 juga menguat 0,41% atau 0,50 poin ke level US$123 per metrik ton. Mengutip Reuters, Jumat (10/11), Menurut data Kpler, pertama kalinya Indonesia menyumbang lebih dari 50% dari total ekspor batu bara termal global selama periode Januari hingga Oktober 2023, menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam merebut pangsa pasar dari pesaingnya.

Kunci pertumbuhan Indonesia sendiri adalah harga batu bara yang relatif rendah dibandingkan  kualitas lebih tinggi yang ditawarkan oleh pesaing seperti Australia.  Indonesia juga menikmati keuntungan biaya pengangkutan yang signifikan untuk konsumen batubara terbesar di China dan India, sehingga menjadikannya pemasok yang populer bagi para importir yang sensitif terhadap biaya di seluruh Asia.

Di lain sisi, Afrika Selatan akan melewatkan target emisi karbon terikat 2030 sesuai Perjanjian Iklim Paris, seperti yang dikonfirmasi oleh tiga pejabat pemerintah senior, karena berencana menjalankan delapan pembangkit listrik batu bara lebih lama dari yang direncanakan. Sementara itu, raksasa minyak dan gas global seperti BP, Shell, dan Exxon Mobil telah mengundurkan atau meninggalkan rencana beralih ke energi terbarukan. Beberapa negara Eropa membuka kembali pembangkit listrik batu bara yang sudah tidak digunakan tahun lalu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours