Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan pada tahun 2024 mendatang, Lapangan Banyu Urip, Cepu akan kembali mengebor sebanyak 7 sumur baru. Hal ini untuk kembali menggenjot penurunan produksi minyak yang terjadi belakangan ini. Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo mengungkapkan, bahwa saat ini Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mengalami penurunan produksi yang mana saat ini berada di level 140.000-an barel per hari.
Adapun Wahju mengatakan penurunan bisa terus terjadi setelah lapangan minyak melewati masa jayanya. Dengan begitu harus dilakukan pengeboran sumber minyak baru untuk bisa tetap mempertahankan tingkat produksi minyak. “Setelah masa plateau (jaya), jikalau tidak ada sesuatu sumber yang baru maka produksi akan cenderung turun terus. Penurunan produksi setelah masa plateau akan terjadi, dan ini yang terjadi di Lapangan Banyu Urip EMCL,” tandasnya.
Adapun, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan bahwa saat ini porsi gas di Lapangan Banyu Urip sudah cukup tinggi yang mana lapangan tersebut juga sudah memasuki masa decline atau penurunan produksi. “Banyu Urip sdh masuk ke phase decline, dan porsi gasnya sudah cukup tinggi,” ujarnya. Dwi mengatakan pihaknya akan meningkatkan produksi dengan mengembangkan lapangan yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu tersebut dengan menambahkan sumur pengembangan dan memonetisasi gas yang terkandung. “Selain itu saat ini juga sedang dalam persiapan kegiatan eksplorasi diĀ clastic reservoar,” tambahnya.
Oleh sebab itu, dengan adanya rencana pengeboran tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip, diharapkan produksi Blok Cepu kembali menyalip Blok Rokan yang saat ini menjadi nomor satu produsen minyak terbesar di Indonesia. Menurut Dwi, rencana pengeboran tujuh sumur tersebut akan dimulai pada tahun depan. Pengeboran ini meliputi lima sumur infill dan dua sumur eksplorasi clastic. “Kalau clastic sendiri setelah eksplorasi dua ini nanti kita lihat. Mudah-mudahan cadangan dan reservoirnya mendukung untuk dapat yang lebih besar,” kata Dwi.
+ There are no comments
Add yours