Harga minyak mentah dunia kompak dibuka menguat pada perdagangan hari ini Kamis (9/11/2023) setelah penurunan tajam dua hari beruntun di tengah kekhawatiran permintaan. Harga minyak mentah WTI dibuka melonjak 0,42% di posisi US$75,65 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka naik 0,18% ke posisi US$79,68 per barel. Pada perdagangan Rabu (8/11/2023), harga minyak mentah WTI ditutup anjlok 2,64% di posisi US$75,33 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup terjun 2,54% ke posisi US$79,54 per barel. Harga minyak turun lebih dari 2% pada perdagangan Rabu ke level terendah lebih dari tiga bulan di tengah kekhawatiran berkurangnya permintaan di Amerika Serikat (AS) dan China.
“Pasar jelas kurang khawatir terhadap potensi gangguan pasokan di Timur Tengah dan malah fokus pada pelonggaran keseimbangan,” menurut analis ING Warren Patterson dan Ewa Manthey dalam sebuah catatan kepada kliennya, merujuk pada kondisi pasokan minyak mentah.
Produksi minyak mentah AS akan meningkat tahun ini sedikit lebih rendah dari perkiraan namun konsumsi minyak bumi akan turun sebesar 300.000 barel per hari (bpd), menurut EIA pada hari Selasa, membalikkan perkiraan sebelumnya yang memperkirakan kenaikan sebesar 100.000 barel per hari. Data dari China, importir minyak mentah terbesar di dunia, menunjukkan total ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi lebih cepat dari perkiraan, sehingga menambah kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi.
Di zona euro, data yang menunjukkan penurunan penjualan ritel juga menyoroti lemahnya permintaan konsumen dan prospek resesi. Namun, impor minyak mentah China pada bulan Oktober menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan gubernur bank sentral China mengatakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut diperkirakan akan mencapai target pertumbuhan produk domestik brutonya pada tahun ini. Beijing telah menetapkan target pertumbuhan sekitar 5%.
+ There are no comments
Add yours