Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP), mengatakan nilai ekspor ikan hias Indonesia berhasil menggeser Singapura dan Belanda. Nilai ekspor ikan hias Indonesia saat ini menjadi ke dua terbesar di dunia setelah Jepang lalu diikuti Singapura dan Belanda. MenKP mengutip data dari International Trade Statistics, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$ 36,4 juta atau setara 11,3% dari total ekspor ikan hias dunia yang mencapai sampai US$ 321 juta. “Nilainya kecil dibandingkan total seafood yang dimakan, tetapi konsisten,” kata Sakti Wahyu Trenggono saat membuka acara Festival Ikan Hias Nusantara di Ecowalk Jakarta, Jumat (27 Oktober 2023).
Total nilai pasr ikan hias dunia selanjutnya meliputi pasar domestik masing-masing negara dan antar negara diperkirakkan mencapai US$ 6,27 tahun 2022 dan akan bertumbuh dengan Compunded Annual Growth Rate (CAGR) sebesart 10,25% tahun 2022-2023, hingga menjadi US$ 16,63 miliar di tahun 2023. Pencapaian nilai ekspor ikan hias ini, kata Trenggono telah mendudukan Indonesia menjadi ekspotir ikan hias terbesar kedua di dunia, menggeser posisi Singapura dan Belanda.
Disisi lain, MenKp bapak Sakti Wahyu Trenggono sempat mengaku kebingungan soal Singapura yang sempat menduduki posisi kedua. Pasalnya menurut dia, Singapura merupakan negara kecil yang tidak punya laut. Sementara, urutan pertama negara dengan nilai ekspor ikan hias terbesar masih dipegang oleh Jepang dengan nilai US$ 48,95 juta atau 15,3% total ekspor dunia. Kata Trenggono, hal ini berbanding terbalik dengan negara-negara kompetitor Indonesia seperti Jepang, Singapura, dan Belanda yang mana masing-masing diantaranya mengalami penuruna 8,3%, 9,8%, dan 37,2%. Trenggono mengucapkan ikan hias endemik Indonesia yang akan menjadi juara, antara lain Arwana Super Red, Arwana Super Gold, Arwana Super, Arwana Jardini, dan Botia.
+ There are no comments
Add yours