Jakarta – Riset Internasional Data Corporation (IDC) Asia Pacific memproyeksi transaksi berkaifan platform dagang el (e-commerce) di Indoneeia bakal tembus US 118 miliar pada 2027, dengan pangsa pasar metode pembayaran yang didominasi oleh para penyedia layanan berbasis aplikasi.
Terlebih, tren nilai transaksi kotor (GMV) ekonomi digital di dalam negara-negara kawasan Asia Pasifik yang diteliti, yaitu Asean ditambah Jepang dan Korea Selatan (SEAKJ), berpotensi mencapai Us 914,9 miliar pada 2027, tumbuh 82% yoy ketimbang pencapaian 2022 senilai US 501,7 miliar.
Kemudian, IDC memperkirakan Indonesia pada tahun 2024 ketika pangsa pasar e-commerce mencapai 75 miliar dolar, rasionya akan berubah, dimana pangsa transaksi digital dalam negeri akan naik menjadi 32%, disusul dompet digital dengan kartu 29% transaksi turun menjadi 28%, lalu BNPL menjadi 6% dan transaksi offline lainnya menjadi 5%.
+ There are no comments
Add yours