Pelaksanaan realisasi Dana Desa sepanjang tahun ini hingga 13 Oktober 2023 mencapai Rp54,71 triliun telah dicatat oleh Kementerian Keuangan. Jumlah dana desa yang disalurkan setara dengan 78,2% dari target Rp 70 triliun. Dari pencairan tersebut, Direktorat Jenderal Keuangan (DJPb) Kementerian Keuangan melaporkan alokasi dana desa kategori BLT desa tersalurkan senilai Rp7,82 triliun atau 74,7% dari jumlah yang disalurkan. BLT telah disalurkan kepada 2,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 74.916 desa. Sedangkan alokasi Desa Bebas BLT per 13 Oktober 2023 mencapai Rp46,89 triliun atau 81,5% dari target.
“Salah satunya melalui Dana Desa yang utamanya digunakan untuk program pemulihan ekonomi, dana operasional pemerintah desa, program ketahanan pangan dan hewani termasuk pembangunan lumbung desa, serta dukungan program sektor prioritas di desa,” tulis DJPb, dikutip pada Minggu (22/10/2023).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi dana desa mengalami penurunan sebesar 2,5% pada periode Agustus 2023. Hal ini seiring dengan berkurangnya jumlah KPM BLT Desa. Selain jumlah yang sudah ditentukan, Sri Mulyani juga memberikan tambahan dana desa senilai Rp2 triliun kepada 37 provinsi di Indonesia. Pemerintah desa diharapkan mendapat tambahan dana untuk mendanai kegiatan berdasarkan prioritas desa danmengatasi bencana alam atau non alam, khususnya penanggulangan bencana El Nino dan dampaknya antara lain kekeringan dan kekurangan air minum, penurunan produktivitas pertanian dan wabah penyakit. Tahun ini, dana desa lebih fokus pada pemulihan ekonomi, penguatan sumber daya manusia, dan percepatan proses pengentasan kemiskinan ekstrem. Realisasi ini juga bertujuan untuk mengatasi sejumlah permasalahan, mulai dari gizi buruk dan stunting, pembangunan ekonomi desa, pelaksanaan padat karya tunai, dan penanggulangan bencana alam.
+ There are no comments
Add yours