Batu Bara Melemah, India Jadi Penyelamat RI

Harga batu bara bergerak volatil cenderung melemah sepanjang September 2023. Kondisi ini berdampak pada nilai ekspor Indonesia yang turun sekitar 2,2% pada. Kinerja ekspor domestik batu bara September secara keseluruhan tercatat buruk di tengah volatilitas harga. Nilai ekspor September tercatat  US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 34, 91 triliun (US$1= Rp 15.870). Nilai tersebut turun 2,19% dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Harga batu bata sempat mencetak rekor tertinggi dalam empat bulan pada 19 September 2023 di angka US$ 168,25 per ton. Hampir separuh bulan awal harga batu bara jatuh bangun dalam kisaran harga US$156-168 per ton. Namun, sekitar akhir September, harga batu bara harus mengalami koreksi. Volatilitas sepanjang September disinyalir akibat bertebarnya sentimen positif maupun negatif.

Penggerak harga batu bara masih disebabkan oleh lonjakan permintaan menjelang libur panjang di China yang akan dimulai pada 29 September. Libur panjang ini akan mendorong Negeri Tirai Bambu menambah pasokan sebagai upaya mencegah kekurangan persediaan. Hari libur akan mendorong peningkatan permintaan, sehingga industri akan memaksimalkan kapasitas produksi yang akan mendorong kebutuhan listrik.

Selain itu, India mengalami peningkatan penggunaan batu bara setiap tahunnya. India akan menambah 25-30 gigawatt (GW) pembangkit listrik termal selain 49 GW unit berbasis batu bara yang sedang dibangun. Selain itu, sentimen tingginya permintaan menjelang berbagai festival pada September turut memengarubi permintaan tinggi India. Peningkatan permintaan batu bara Asia juga terlihat dari pengekspor batu bara terbesar dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours