Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja kembali dari Maroko, menghadiri pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) tahun 2023 yang dihadiri oleh Kementerian Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negera-negara besar di dunia.
Dalam pertemuan yang berlangsung beberapa hari itu, Sri Mulyani mencatat situasi global yang saat ini semakin tidak stabil. Terutama permasalahan yang timbul akibat ketegngan geopolitik.
Diantara peristiwa yang terjadi adalah perang antara Rusia dan Ukraina yang belum usai. Perang baru saja pecah antara Israel dan Hamas. Ketegangan AS dan Tiongkok pun semakin meningkat dan membuat banyak pihak khawatir.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 3,5% tahun lalu menjadi 3% tahun ini dan 2,9% tahun depan. Perkiraan pertumbuhan tahun 2024 turun 0,1% dari perkiraan sebelumnya.Banyak negara yang perlu merespons situasi ini agar dapat terus menstimulasi perekonomian, terutama pasca pandemi Covid-19.
Indonesia sendiri, kata Sri Mulyani juga menggali sumber pertumbuhan ekonomi lain serta pembiayaan yang non tradisional. Salah satunya adalah melalui pemanfaatan aset negara yang kini sudah mencapai Rp. 11.000 triliun.
“Kita harus terus bisa menggali sumber daya untuk meningkatkan pembangunan kita. Salah satunya untuk meningkatkan kemampuan kita untuk mengenerate aset melalui creative financing. Jadi yang dilakukan sekarang sesuai dengan semangat yang juga saya sampaikan ke LMAN,” papar Sri Mulyani.
+ There are no comments
Add yours