LinkedIn mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal atas 688 pegawai di divisi engineering, HRD, dan keuangan. PHK ini adalah yang kedua dalam setahun terakhir. Menurut Reuters, kebijakan PHK gelombang kedua di LinkedIn berdampak terhadap lebih dari 3 persen pegawai yang jumlahnya melebihi 20.000 orang.
“Sambil merampingkan proses pengambilan keputusan dan menyesuaikan struktur organisasi, kami terus berinvestasi di prioritas strategis untuk masa depan dan terus memberikan ilai kepada anggota dan pelanggan kami,” kata LinkedIn dalam blog perusahaan. LinkedIn, yang kini dimiliki oleh Microsoft, menghasilkan pendapatan lewat penjualan iklan dan memungut biaya langganan ke pekerja profesional di bidang perekrutan pegawai dan sales. Mayoritas pengguna memanfaatkan LinkedIn untuk membangun jejaring profesional untuk pengembangan bisnis dan karier.
Microsoft menyatakan bahwa pendapatan LinkedIn terkendala penurunan laju perekrutan dan belanja iklan yang menyusut. Di tengah perlambatan kinerja finansial, jumlah pengguna LinkedIn terus bertambah dan kini telah melampaui 950 juta akun. Pada Mei lalu, LinkedIn telah melakukan PHK yang berdampak ke 716 pegawai di divisi sales, operasional, dan support. Alasan PHK serupa, yaitu merampingkan operasi dan mengurangi lapisan sehingga perusahaan bisa mengambil keputusan lebih cepat.
+ There are no comments
Add yours