Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia berada di posisi US$395,1 miliar atau Rp6.206 triliun (Kurs Rp15.708 per dolar AS) per Agustus 2023 kemarin.
Posisi itu turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai US$397,1 miliar. BI dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/10) ini menyebut utang berasal dari dua sumber.
BI menyatakan penurunan utang luar negeri pemerintah itu dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas di pasar keuangan global yang tinggi. Selain itu, penurunan juga dipicu komitmen pemerintah menjaga kredibilitas utang dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.
BI juga menyatakan penurunan ULN swasta ini terutama disebabkan oleh makin dalamnya kontraksi pertumbuhan utang luar negeri perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) menjadi 5,1 persen (yoy) dibandingkan dengan kontraksi 4,3 persen pada periode sebelumnya.BI memandang dengan kondisi tersebut, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Kesehatan tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun dari 29,2 persen menjadi 29,1 persen.
+ There are no comments
Add yours