Badan pengatur hilir minyak dan gas bumi (BPH Migas) angkat suara perihal usulan PT pertamina (persero) yang akan mengubah Bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau pertalite menjadi pertamax green 92.
Kepala BPH migas Erika retnowati memastikan hingga saat ini belum ada rencana untuk menggantikan BBM jenis pertalite menjadi pertama green 92 ini.
“Belum ada sih, saya belum ada rencana untuk menggantikan pertalite ya jadi sejauh ini masih JBKP atau pertalite. Belum ada pembahasan ke arah sana di pemerintahan, ” Kata Erika dalam acara energy corner CNBC Indonesia, selasa (10/10/2023).
Sebelumnya,pertamina mengusulkan agar supaya produk bahan bakar minyak (BBM), Khususnya jenis bensin, yang di jual ke masyarakat mulai tahun depan minimal bisa lebih sekelas pertamax (RON 92). Hal ini sejalan dengan peraturan yang di tetapkan oleh menteri lingkungan Hidup dan kehutanan (LKH) di mana nilai oktan bensin yang boleh beredar minimal 92 (RON 92).
Direktur utama pertamina Nicke Widyawati mengatakan,saat ini internal pertamina telah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi pertalite (RON 92) menjadi RON 93 atau setara dengan Pertamax. Hal ini telah di lakukan dengan cara mencampur bensin pertalite RON 92 dengan etinol 7% (E7), sehingga menjadi pertamax green 93.
Bila hal ini di setujui pemerintah, maka mulai tahun depan menurutnya pertamina hanya akan menjual tiga jenis produk bensin saja dan ramah lingkungan, si antara nya pertamax 93, pertamax green 95 dan pertamax turbo.
Namun, lanjutnya kajian yang di namakan program langit biru tahap 2 tersebut masih di lakukan secara internal dan belum di putuskan
“Program langit biru tahap 2 dari RON 92 KE 93. Ini di sesuaikan oleh KLHK, oktan yang boleh di jual itu 92, aspek lingkungan menurunkan emisi karbon, bioetanol, bioenergi terpenuhi dan menurunkan impor, Jelasnya.
+ There are no comments
Add yours