Ditengah kepadatan trend era suku bunga menjadi acuan tinggi secara global khususnya di Amerika Serikat, Bank Indonesia (BI) masih terus bertahan pada suku bunga acuan BI – 7 day reverse repo rate di level 5,75%. Trend suku bunga tinggi ini diprediksi masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun depan serta di tengah gejolak nilai tukar. tingginya suku bunga ini dalam kurun waktu yang lama atau higher for longer yang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Any Ratnawati merupakan Wakil Menteri Keuangan periode 2010-2014 ini sudah mengingatkan kepada kaum muda, khususnya yang baru bisa memiliki tabungan untuk mulai berhitung saat ingin mengajukan kredit konsumtif. Sebab menurutnya, trend suku bunga tinggi ini bisa sampai tahun depan.
“Dalam konteks ini saya hanya mengingatka kepada generasi muda yang mungkin melakukan pinjaman konsumsi. misalnya mobil, motor, perumahan dan lain sebagainya mungkin perlu berhitung karena era bunga tinggi ini masih terus berlanjut tahun depan.” ucapnya dalam program money talks CNBC Indonesia, dikutip rabu (11/10/23). Sebelum mengajukan kredit, beliau menyarankan agar golongan menengah itu menghitung total pendapatan dengan pergerakan bunga, supaya beban bunga yang ditanggung nantinya bisa terpenuhi. di sisi lain yang tidak membuat kredit macet atau non performing loan (NPL) diperbankan tidak melonjak tinggi ke depan.
Sebulan yang lalu otoritas jasa keuangan (OJK) mengumumkan bahwa kredit tumbuh sebesar 8,54% (yoy) secara tahunan pada juli 2023. pertumbuhan kredit ini menjadi kabar baik karena mengingat sebelumnya sempat melambat berada di angka 7,76% (yoy) pada bulan juni. di samping itu, OJK mencatat kualitas kredit agar tetap terjaga dengan rasio kredit yang bermasalah. gross industri tumbuh sebesar 2,54% per juli 2023. karena besaran tersebut memang masih aman dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia menyebutkan nilai NPL yang ideal adalah maksimum 5%. sejumlah bank tercatat memiliki rasio NPL gross diatas 5% per semester 1-2023. Mereka adalah PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Bank Amar Indonesia Tbk (BEKS) dan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP). Jika tidak bergitu, Any menganggap kondisi perbankan sendiri masih sangat baik. tercermin dari perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang masih tumbuh 6,24% per Agustus 2023, serta pertumbuhan kredit masih tembus 9,06%.
+ There are no comments
Add yours