Hari ini harga emas berpotensi menguat setelah sepanjang pekan lalu mengalami penurunan tajam. Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan harga emas melemah sepanjang pekan lalu akibat ekspektasi suku bunga di Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan harga emas turun US$76,82 ke US$1.848,41 per troy ons. Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan akan kembali menaikkan suku bunga pada November atau Desember 2023 membuat imbal hasil obligasi AS naik tajam. Yield Treasury tenor 10 tahun bahkan sempat mendekati 4,7 persen, tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
Mengutip Reuters, investor secara umum akan memulai kuartal keempat dengan sikap positif setelah kuartal ketiga yang cukup buruk. Portofolio saham, obligasi, dan mata uang non-dolar di seluruh dunia sebagian besar melemah, dengan tingkat yang berbeda-beda, karena investor menyesuaikan diri dengan gagasan bahwa suku bunga AS tidak akan turun secepat yang mereka harapkan.
Dana Moneter Internasional (IMF) sedikit lebih optimis, dan mengatakan pada pekan lalu bahwa dukungan kebijakan baru-baru ini dari Beijing mempunyai dampak positif dan menstabilkan perekonomian. Langkah selanjutnya adalah mempercepat kembali pertumbuhan setelah berada jauh di bawah perkiraan sepanjang tahun. Kejutan perekonomian masih bersifat negatif, namun telah pulih dari titik terendah pada musim panas, tingkat yang secara historis konsisten dengan periode tekanan ekonomi dan keuangan yang ekstrem pada tahun 2008, 2015, dan 2020.
+ There are no comments
Add yours