SURABAYA – Kondisi Jembatan Merah Plaza (JMP) Surabaya sangat memprihatinkan. Pasalnya suasana lenggang dengan pembeli yang kini terpantau langka menjadi keluhan para pedagang. Hal ini tentu berdampak langsung pada penurunan omzet yang sangat drastis.
Banyak toko di JMP Surabaya yang sudah tutup. Bangunan yang terdiri dari 4 lantai ini pun terlihat sepi. Bahkan ada beberapa eskalator yang sudah tidak difungsikan.
Emi, salah satu wirausahawan yang menjual perlengkapan rumah tangga dari toko Citra Jaya di JMP mengeluhkan akibat pandemi jarang pembeli datang hingga tokonya mengalami penurunan omzet signifikan mencapai 50% lebih.
Siasat juga dilakukan oleh Meyla pemilik Toko Artha Collection yang menjual berbagai koleksi hijab. Demi bertahan di tengah penjualan offline yang kian sepi, ia juga membuka toko ganda dengan memanfaatkan platform Shopee untuk berjualan secara online.
Penjualan secara online terbilang laris sehingga bisa menopang kondisi toko offline di JMP yang tidak bisa diprediksi. Namun dia sendiri mengaku bingug dengan teknik pemasaran untuk mengajak pelanggan datang ke tokonya dan berbelanja kebutuhan hijab.
“Di sini kalau beli grosir kami bisa kasih potongan harga. Banyak yang ambil grosir biasanya, seperti untuk seragam dan keperluan lain,” ujar Meyla saat ditemui di tokonya.
Rata-rata toko di JMP buka dari pukul 10.00 WIB-17.00 WIB setiap hari. Kebanyakan toko yang masih bertahan di plaza itu didominasi oleh penjual barang tekstil, baju, juga tas dan sepatu.
+ There are no comments
Add yours