Menuju US$100 per Barel, AS Memegang Peran Sentral dalam Kenaikan Harga Minyak Global.

Bisnis.com, SURABAYA – Harga minyak mentah global mengalami kenaikan signifikan saat perdagangan dibuka pada Selasa (19/9/2023), mencapai level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Saat ini, harga minyak mentah WTI dibuka dengan lonjakan sebesar 0,81% mencapai US$92,22 per barel, sementara minyak mentah brent juga mengalami kenaikan sebesar 0,24% ke posisi US$94,66 per barel.

Pada hari Senin, 18 September 2023, harga minyak WTI ditutup dengan kenaikan sebesar 0,78% mencapai US$91,48 per barel, sementara minyak brent juga mengalami kenaikan sebesar 0,53% menjadi US$94,43 per barel. Kenaikan harga minyak berlanjut pada awal perdagangan hari Selasa untuk sesi keempat berturut-turut. Ini disebabkan oleh penurunan produksi minyak serpih di AS yang memunculkan kekhawatiran tentang defisit pasokan akibat pengurangan produksi berkelanjutan oleh Arab Saudi dan Rusia.

Dalam tiga minggu terakhir, harga minyak telah mengalami kenaikan secara berkelanjutan. Produksi minyak AS dari wilayah-wilayah penghasil minyak serpih terbesar diperkirakan akan turun menjadi 9,393 juta barel per hari pada bulan Oktober mencapai level terendah sejak Mei 2023 seperti yang dilaporkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada hari Senin. Hal ini berpotensi menyebabkan harga minyak mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut.

Perkiraan ini muncul setelah Arab Saudi dan Rusia memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan pasokan bersama sebanyak 1,3 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun 2023 pada bulan ini.

Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Energi Arab Saudi, pada hari Senin mendukung kebijakan pemangkasan pasokan pasar minyak yang diadopsi oleh OPEC+ sambil menyatakan bahwa pasar energi global membutuhkan regulasi yang lebih fleksibel untuk mengendalikan fluktuasi harga dengan mengingatkan adanya ketidakpastian terkait permintaan dari Tiongkok, pertumbuhan di Eropa, dan tindakan bank sentral untuk mengatasi inflasi.

Sejumlah analis internasional memproyeksikan bahwa harga minyak Brent kemungkinan akan berada di kisaran antara US$90 hingga US$100 hingga akhir tahun 2023.

Sanggahan : Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca agar membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi tertentu. Keputusan sepenuhnya tergantung pada pembaca, dan kami tidak bertanggung jawab atas konsekuensi kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours