Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya dalam perdagangan Senin (18/9/2023), tetapi masih mendekati level tertinggi enam bulan. Hal ini terjadi karena para pedagang menunggu keputusan suku bunga dari Federal Reserve AS, Bank Sentral Inggris (BoE), dan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Indeks dolar, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen menjadi 105,20 pada penutupan perdagangan, berada tidak jauh dari level tertinggi enam bulan sebelumnya di 105,43 yang dicapai pada Kamis (14/9/2023). Ini adalah minggu kesembilan berturut-turut di mana indeks dolar mengalami kenaikan, yang merupakan lonjakan terpanjang dalam hampir satu dekade.
“Banyaknya peristiwa risiko dan pertemuan bank sentral yang akan datang membatasi volatilitas, dan para pedagang benar-benar tidak ingin mengejar pergerakan atau mengambil risiko signifikan menjelang FOMC, BoE, BoJ,” kata Michael Brown, analis pasar di Trader X sebagaimana dikutip Antara.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, pada Senin (18/9/2023), menyatakan bahwa ia tidak melihat tanda-tanda perekonomian AS mengalami penurunan. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi yang kuat telah mendorong penguatan dolar dalam beberapa pekan terakhir. Namun, reli tersebut mungkin akan diuji oleh data ekonomi terbaru dan keputusan suku bunga yang akan diumumkan oleh Federal Reserve pada Rabu (20/9/2023).
Sementara itu, Asosiasi Nasional Pembangun Rumah/Indeks Pasar Perumahan Wells Fargo melaporkan bahwa sentimen atau kepercayaan pembangun rumah turun di bawah level titik impas 50, mencapai 45 untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Hal ini terjadi bersamaan dengan kenaikan suku bunga hipotek (KPR) di atas 7,0 persen, yang secara signifikan mengikis daya beli pembeli.
Perhatian pasar kini beralih ke keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu (20/9/2023). Menurut CME FedWatch Tool, diperkirakan Federal Reserve tidak akan mengubah suku bunga jangka pendek dari level saat ini pada pengumuman suku bunga berikutnya. Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun ini masih belum pasti.
Pada akhir perdagangan di New York, euro menguat menjadi 1,0679 dolar AS dari 1,0660 dolar AS pada sesi sebelumnya, sementara pound Inggris turun menjadi 1,2376 dolar AS dari 1,2384 dolar AS. Dolar AS juga mengalami penurunan terhadap yen Jepang, menjadi 147,7270 yen Jepang, lebih rendah dari 147,8570 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8978 franc Swiss dari 0,8972 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3496 dolar Kanada dari 1,3516 dolar Kanada. Terakhir, dolar AS turun menjadi 11,1694 krona Swedia dari 11,1821 krona Swedia.
+ There are no comments
Add yours